Dalamdokumen Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Kecamatan Watulimo; Kabupaten Trenggalek (Halaman 158-200) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 5.2 Saran. Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil arahan yang didapat dari hasil penelitian. Untuk itu saran yang diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
BANYUMAS Pengelola objek wisata di Kabupaten Banyumas diminta tetap mengaktifkan Gugus Tugas Covid-19 meskipun momentum libur Lebaran telah selesai. Penerapan protokol kesehatan (prokes) diminta tidak kendor guna mencegah penyebaran Covid-19. "Terkait dengan pascalibur Lebaran 2021 dari aspek regulasi, kami telah membuat surat edaran kepada semua pengelola atau pemilik objek
Munadi1953:39) bahwa obyek wisata adalah " suatu tempat yang memiliki daya tarik baik itu karena keindahanya atau pun nilai historis yang terkandung di dalamnya". Jadi berdasarkan uraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa obyek wisata adalah suatu lokasi atau obyek yang memilki daya tarik minat
1) Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 4 mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan destinasi pariwisata. (2) Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dipimpin oleh kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.
dilakukandengan saling mengingatkan oleh petugas pengelola objek wisata tentang tugas-tugas yang akan dikerjakan, (4) pengawasan dilakukan pengelola bersama-sama dengan masyarakat, kepolisian, dan dinas kehutanan Kota Padang. Abstract The research is motivated by the conditions of the Bung Hatta Forest Park is not
gFbS2. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PENDAHULUANSumatera Barat merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Dimana perkembangan dunia pariwisata saat ini semakin menarik perhatian semua pihak. Pariwisata adalah ragam kegiatan pariwisata yang ditunjang oleh fasilitas dan jasa lain yang disiapkan oleh masyarakat dan pemerintah. Sumbar memiliki alam yang mengundang decak kagum, sejarah yang terawat dan budaya yang unik serta wahana wisata modern, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Daya tarik wisata adalah segala hal pada suatu area tertentu yang menarik wisatawan untuk dikunjungi . Sedangkan wisatawan yaitu orang yang bukan sedang melakukan pekerjaan, atau berlibur dan sepenuh hati berkeinginan datang ketempat lain untuk memperoleh suatu hal baru. Salah satu daya tarik wisata yang menjadi target wisatawan berkunjung yaitu Daya Tarik Wisata Danau Diatas Alahan Panjang Kabupaten Diatas dan Danau Dibawah sangat indah dan menawan. Disamping keindahan danaunya juga pemandangan daerah perkebunan teh dan pertanian holtikultura yang menyegarkan mata . Namun sayangnya, kawasan wisata danau ini tidak dikelola dengan baik dan tidak terawat. Sarana dan prasarana dasarpun tidak memadai seperti toilet, mushalla, tempat parkir, dan lain-lain. Hingga saat ini, fasilitas yang ada di objek wisata tersebut belum mampu. membuat wisatawan bertahan lama. Hanya ada satu hotel dan tidak adanya restoran hanya ada rumah makan disamping sikap dan perilaku masyarakat sekitar lokasi objek wisata juga kurang bersahabat pemalakan terhadap pengunjung mengakibatkan jumlah wisatawan yang berkunjung semakin menurun dari tahun ke tahun. Adanya berbagai hal yang menjadi turunnya daya tarik wisatawan ke danau kembar . Penyebab berkurangnya pengunjung pada wisata danau kembar alahan panjang yaitu kurangnya perhatian pemerintah daerah, serta kurangnya pengelolaan fasilitas yang ada dan kurangnya promosi wisata. Untuk fasilitas beberapa fasilitas sudah ada namun penilaian wisatawan terhadap fasilitas daya tarik wisata tersebut masih kurang dari itu perlu dilakukan pengelolaan objek wisata agar tertinggal dari yang lain. pengelolaan sangat penting dilakukan karena pengelolaan sebagai entuk partisipasi masyarakat dalam menjaga dan menghadirkan kembali potensi wisata yang telah ada di alahan panjang . Untuk itu penulis tertarik untuk membahas meningkatkan pengelolaan pariwisata dalam rangka upaya pemberdayaan masyarakat wisata danau kembar alahan panjang. METODEPenulis menggunakan studi pustaka dengan mencai literatur-literatur penelitian sebelumnya melui jurnal-jurnal ilmiah yang relevan dengan topik penelitian mengenai pengelolaan pariwisata dan pemberdayaan masyarakat. Studi pustaka merupakan penelitian yang dilakukan seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan topik penelitian. Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian tesis dan disertasi, dan sumber-sumber lainnya yang sesuai internet, koran dllNazir,1998112PEMBAHASANMeningkatkan pengelolaan pariwisata dalam rangka pemberdayaan masyakatProvinsi Sumatera Barat memiliki 19 sembilan belas kabupaten dan kota dengan luas km. Wilayah terluas adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai yang mencapai Km2 atau sekitar 14,21 % dari luas Provinsi Sumatera Barat, sementara itu luas wilayah terkecil adalah Kota Padang Panjang yang hanya 0,05 % dari luas Provinsi Sumatera Barat. Salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat adalah Kabupaten Solok dimana wilayah penelitian berada pada kabupaten tersebut. Wilayah penelitian ini merupakan wilayah sekitar kawasan Danau Diatas dan Danau Dibawah yang berada di Kabupaten segi letak administrasi, wilayah penelitian terletak di dua kecamatan yaitu Kecamatan Danau Kembar dan Kecamatan Lembah Gumanti. Lebih spesifik, lokasi penelitian merupakan kawasan Danau Diatas dan Danau Dibawah yang berbatasan dengan empat nagari. Nagari merupakan sebutan untuk desa di Provinsi Sumatera Barat. Sebagian dataran, lembah yang digenangi air danau dan sebagian bukit-bukit dengan ketinggian antara diatas permukaan laut. Terdapat tiga danau di kedua kecamatan tersebut, yaitu Danau Dibawah dan Danau Talang yang ada di Kecamatan Danau Kembar serta sebagian Danau Diatas juga termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Danau Kembar, sementara sebagian lagi terdapat pada wilayah administrasi Kecamatan Lembah tarik wisata yang ada pada kawasan wisata Danau Diatas dan Danau Dibawah tidak hanya berupa pemandangan alam danau saja. Daya tarik lain justru dapat menjadi pendukung dan potensi untuk dikembangkan. Untuk menikmati pemandangan Danau Diatas, pengunjung dapat mengunjungi tiga tempat meskipun banyak tempat-tempat lain yang dapat dikunjungi namun hanya tiga yang baru dikelola dengan pariwisata tentu tidak lain dibuat dalam membantu perkenomian masyarakat sebagai bentuk upaya memberdayakan masyarakat. Manfaat pengembangan desa sebagai desa wisata adalah dapat menghidupkan budaya,tradisi atau lingkungan adat sebagai sebagai salah satu komiditas wsata budaya lokal yang juga menjaganya agar tetap lestari. danau kembar sebagai salah satu contoh desa wisata yang terletak di alahan panjang. desa wisata merupakan salah satu program pemberdayaan mayarakat untuk memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh suatu daerah untuk meningkatkan kesejahteraan panjang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang sangat bagus dan lengkap namun kurang berkembang dengan baik, baik dari segi pengelolaan maupun dari tingkat partisipasi masyarakat dan pelaku di bidang kepariwisataan. Hal ini terjadi salah satunya pada kawasan Wisata Danau Diatas dan Danau Bawah yang terletak di Kabupaten Solok Alahan Panjang. Ditandai dengan wisatawan danau diatas mengalami penurunan semenjak 3 tahun terakhir pada tahun 2019 yaitu sebanyak pada tahun 2020 sebanyak dan pada tahun 2021 sebanyak Hal yang menjadi turunnya daya tarik wisatawan ke danau kembar yaitu kurangnya pengelolaan fasilitas yang ada. Meskipun telah adanya beberapa fasilitas didaya tarik wisata namun penilaian wisatawan terhadap fasilitas daya tarik wisata tersebut masih kurang wisata yang berada diwilayah alahan panjang sangat memungkinkan menjadi destinasi desa wisata seperti danau kembar. Wilayah yang sangat hijau dengan pemandangan perkebunan yang dapat dilihat dari danau atas dan bawah menjadi potensi dalam membantu perekonomian masyarakat sekitar jika dikembangkan objek wisata dengan baik. Kemudian selain peningkatan kesejahteraan melalui sektor ekonomi tadi, pengelolaan pariwisata yang dilakuakan secara kolektif oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat akan memicu timbulnya kohesifitas dan rasa kebanggaan terhadap hasil karya tangan mereka dalam membangun pariwisata di desa yang dibahas diatas potensi daya tarik yang dimiliki Danau Diatas dan Danau dibawah sangat indah dan menawan. Disamping keindahan danaunya juga pemandangan daerah perkebunan teh dan pertanian holtikultura yang menyegarkan mata. Namun sayangnya, kawasan wisata danau ini tidak dikelola dengan baik dan tidak terawat. Perlunya pengelolaan yang baik agar destnasi wisata danau kebar menjadi pusat menarik wisatawan untuk berkunjung kesinini. Seluruh stake holder pengelola sangat berpengaruh dalam mengembangkan wisata danau kembar sebagai wujud pemberdayaan masyarakat sekitar. Terkadang kurangnya perhatian masyarakat yang lebih berfikir bahwa bertani lebih menguntungkan dalam menghasilkan uang sehingga potensi wisata pemberdayaan masyarakat melalui program pengembangan pariwisata nampaknya dapat menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Peningkatan tersebut didapat melalui efek pengganda dari tumbuhnya sektor pariwisata yang beriringan dengan berkembangnya sektor ekonomi kreatif lain seperti home stay halal yang mana terdapat mushola serta minuman yang tidak mengandung alkohol desain, penjual kerajinan khas daerah alahan panjang serta makanan dan jasa pengangkutan wisatawan yang ingin mengelilingin sekitaran daerah danau kembar. Memang sangat dibutuhkan kerjasama lebih baik antara pemerintah dengan masyarakat dalam meningkatkan pengelolaan wisata danau kembar, serta perlu memperhatikan jangan sampai ada pemalakan kepada wisatawan yang berkunjung. Dengan adanya kerjasama pemerintah dengan masyarakat dalam memperbaiki kualitas dan fasilitas di danau atas dan danau bawah dapat membantu pendapatan daerah dan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Masyarakat juga tidak harus selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah. Masyarakat juga dapat bekerja dengan pihak-pihak swasta lainnya karena terkadang pemerintah hanya mencoba mengembangkan potensi di suatu daerah kemudian masyarakat lah yang akan meneruskan agar objek wisata tersebut bisa berjalan upaya meningkatkan pengelolaan pariwisata dalam upaya pemberdayaan dapat dilakukan diantaranyaPeningkatan pengadaan fasilitas. Fasilitas yang kurang memadai akan membuat pengnjung bosan atau tidak betah di suatu tempat wisata. peningkatan fasilitas dapat berupa mushalla, toilet, homestay, jasa pengangkutan wisatawan dan sebagainyaPerkuat promosi. Promosi sangat penting agar masyarakat daerah lain mengetahui potensi wisata disuatu wilayah yang dapat menunjang ekonomi masyarakat. promosi dapat dilakukan melalui sosial media seperti instagram,FB serta pemasangan spanduk di kawasan destinasi pusat kuliner, pusat oleh-oleh dan memperkenalkan kerajinan ataupun khas di tempat pariwisata dalam upaya pemberdayaan perlu dilakukan. pengelolaan yang dilakukan pada wisata danau kembar terus dikembangkan. Kurangnya fasilitas serta promosi untuk meningkatkan potensi desa wisata akan membuat tempat wisata tersebut tertinggal. Mengingat bahwa potensi wisata danau kembar dapat meningkatkan pendapatan daerah dan pendapatan ekonomi masyarakat. Kekurangan tersebut menjadi acuan pemerintah dalam mengembangkan tempat wisata sebagi bentuk pemberdayaan terhadap pengelolaan pariwisata danau kembar alahan panjang yaitu pemerintah dengan kapasitasnya sebagai pemegang regulasi dapat terus mendorong pelibatan masyarakat untuk ikut langsung berperan aktif dalam pengelolaan kepariwisataan. Kemudian penyediaan fasiltas seperti mushola, toilet,homestay, pusat oleh-oleh dan lainnya yang berkualitas agar wisatawan nyaman dan sering berkunjung ke danau kembar alahan panjang. Saran untuk masyarakat sekitar agar dapat menjaga potensi desa wisata ini agar tertinggal dari wisata tempat lain yang dapat dengan mempromosikannya jika hal itu dilakukan akan menarik kunjungan wisawan ke danau kembar dan dapat membantu perekonomian sekitar serta dapat memperkenalkan budaya daerah alahan PUSTAKAAchlis, 1988. Masyarakat dan Kebudayaan. Bandung STKS Suharto, 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Bandung Refika AditamaAsdhiana, I Made. 2015. Pariwisata Sumbar, Panorma Alam Saja Tidak Cukup. [Home page of Padang] [Online]. Available atSari, Desi Novita, and Kurnia Illahi Manvi. "Persepsi Wisatawan Tentang Fasilitas Daya Tarik Wisata Danau Diatas Alahan Panjang Kabupaten Solok." JURNAL KAJIAN PARIWISATA DAN BISNIS PERHOTELAN 2021 67-74. Lihat Travel Story Selengkapnya
Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo Joko Mursito saat memperlihatkan proses screening wisatawan dengan menggunakan aplikasi peduli lindungi sebelum memasuki objek wisata pantai Glagah di Kulonprogo pada Sabtu 23/10/2021. - Ist/Dispar. WATES-Dinas Pariwisata Kulonprogo resmi menguji coba 31 objek wisata untuk dibuka secara terbatas pada Sabtu 23/10/2021. Seiring dengan dibukanya objek wisata secara terbatas, pengelola wisata diminta untuk membentuk satuan tugas penanganan Covid-19 untuk mengantisipasi terjadinya Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito, mengatakan pembentukan satuan tugas penanganan Covid-19 di masing-masing destinasi wisata merupakan syarat mutlak yang dipenuhi oleh pengelola wisata sebelum membuka objek wisatanya secara terbatas. "Sebelum membentuk satuan tugas penanganan Covid-19, kami belum memberi lampu hijau bagi destinasi wisata untuk membuka objek wisatanya. Pembentukan satuan tugas untuk mengawasi jalannya protokol kesehatan di objek wisata serta mengurangi potensi terjadinya klaster penularan Covid-19," kata Joko pada Minggu 24/10/2021.BACA JUGA 31 Objek Wisata di Kulonprogo Segera Dibuka, Ini DaftarnyaDikatakan Joko, pembukaan objek wisata secara terbatas pada Sabtu 23/10/2021 lalu juga berjalan tanpa kendala yang berarti. Terlebih, petugas TPR atau tempat pemungutan retribusi di masing-masing destinasi wisata juga telah mendapatkan vaksinasi Covid-19."Kemudian, pelaksanaan aplikasi peduli lindungi dengan menggunakan QR code juga didukung oleh kesadaran para pengunjung dengan mempersiapkannya sebelum datang ke destinasi wisata. Itu sangat membantu kami dalam memberikan pelayanan. Pengunjung kebanyakan sudah mempersiapkan aplikasi peduli lindungi di gawainya masing-masing," terang lanjut, pengunjung yang belum mengunggah aplikasi peduli lindungi juga sudah mempersiapkan diri dengan membawa kartu vaksinasi Covid-19 dosis kedua. Sehingga, pengunjung yang masuk ke destinasi wisata yang ada di Kulonprogo bisa merasa aman dan nyaman."Belum ada penumpukan di destinasi wisata atau overload ya. Semua masih berada di ambang kapasitas yang kita tentukan yakni 25 persen. Kita minta agar pengelola wisata tidak kendur dalam menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 di masing-masing destinasi wisata," terang JUGA Objek Wisata Kulonprogo Dibuka, Protokol Kesehatan Jangan DiabaikanDibukanya objek wisata di Kulonprogo tidak serta merta menurunkan perhatian gugus tugas penanganan Covid-19 Kulonprogo dalam mengantisipasi terjadinya klaster penularan Covid-19 di destinasi wisata maupun di tempat tempat lain yang berpotensi menimbulkan satu upaya yang dilakukan adalah dengan tetap membuka membuka layanan isolasi mandiri bagi warga yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan maupun sedang di gedung isolasi terpusat Rusun Giripeni yang terletak di Pedukuhan Gunung Gempal, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinsos PPPA Kulonprogo Yohanes Irianto mengatakan berdasarkan arahan dari Pemkab Kulonprogo, jawatannya diminta untuk kembali menganggarkan dana operasional isolasi terpusat Rusun Giripeni untuk periode Oktober 2021 ini."Isoter Rusun Giripeni menggunakan biaya tidak terduga BTT pada periode September. Saat ini, dilanjutkan untuk Oktober dengan anggaran Rp122,6 juta. Asumsinya, penghuni Rusun Giripeni sebanyak 20 orang setiap hari. Pada 2020, anggaran BTT di Dinsos P3A sebesar Rp1,1 miliar hanya terserap 40 persen atau Rp402 juta," kata lanjut, tetap dibukanya gedung isolasi terpusat di Rusun Giripeni diklaim oleh Irianto merupakan bentuk dari kesiapsiagaan Pemkab Kulonprogo mengantisipasi terjadinya klaster penularan Covid-19 di Kulonprogo."Kami tidak ingin mengulang kejadian Juli 2021, banyak pasien terkonfirmasi yang bergejala ringan hingga sedang tidak tertangani dengan baik, sehingga menyebabkan kematian. Kami tidak ingin menutup layanan isolasi terpusat di Rusun Giripeni hingga kasus positif Covid-19 benar-benar melandai," katanya. BACA JUGA Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
tugas pengelola objek wisata